X Hapus Akun Pembocor Informasi Mossad, Kebocoran Berlanjut Melalui Telegram
“Yaqin Hammad” Terus Publikasikan Nama, Foto, Alamat, dan Nomor Telepon Personel Intelijen Israel di Telegram
Palestina, FAKTAGLOBAL.COM – Platform X (sebelumnya Twitter) telah menutup akun sebuah kelompok pembocor informasi yang selama ini merilis nama, foto, alamat rumah, dan nomor telepon para perwira Mossad.
Meski akunnya dihapus, kelompok tersebut — yang dikenal sebagai “Yaqin Hammad” — tetap melanjutkan aktivitasnya melalui kanal Telegram, yang hingga kini masih aktif.
Kelompok ini sebelumnya mengoperasikan akun di Telegram dan X dengan nama Israelinreal, dan telah mempublikasikan detail pribadi para perwira dari Mossad, MMLB, Shabak, dan Aman, bagian dari komunitas intelijen Israel.
“Kebocoran Ini Menghancurkan Mitos Bahwa Intelijen Israel Tak Tertembus”
Dalam pernyataannya, kelompok tersebut mengatakan bahwa mereka memperoleh informasi tentang petugas keamanan dan intelijen Israel melalui sumber terbuka maupun tersembunyi.
Mereka menegaskan bahwa identitas para perwira itu akan dibuka secara bertahap “agar masyarakat dunia dapat lebih mengenali wajah asli para kriminal ini.”
Kelompok itu juga menyatakan bahwa:
“Kebocoran ini akan menghancurkan mitos bahwa dinas intelijen Israel tidak dapat ditembus, dan menunjukkan bahwa para perwira tersebut jauh lebih terekspos daripada yang mereka bayangkan.”
Publikasi Pertama: Perwira Senior Mossad, Guy Sagi
Dalam rilis pertamanya, Yaqin Hammad menerbitkan foto dan informasi pribadi seorang pria bernama Guy Sagi.
Kelompok itu menggambarkan Sagi sebagai perwira veteran yang berpangkat tinggi di Mossad, serta merilis beberapa nomor telepon dan alamat rumahnya.
Publikasi Kedua: Perwira Muda Mossad, Eran Prensa
Pada langkah berikutnya, kelompok tersebut mengungkap identitas seorang perwira muda Mossad lainnya, Eran Prensa.
Menurut Yaqin Hammad:
Prensa menjalani wajib militer di Unit 8200 Aman,
mulai bekerja paruh waktu di Mossad sejak 2011,
kemudian menjadi anggota penuh,
menerima pelatihan intensif dalam teknologi sinyal dan komunikasi,
menempuh studi ilmu politik dan hubungan internasional,
melakukan penelitian tentang krisis rudal Kuba,
dan mengikuti kursus diplomasi serta keamanan di Universitas Tel Aviv.
Aktivitas Berlanjut di Telegram Setelah Akun X Ditutup
Setelah akun X mereka dihapus, kelompok tersebut menegaskan bahwa aktivitas mereka akan terus dilanjutkan di Telegram, di mana mereka tetap aktif dan terus merilis identitas personel intelijen Israel.
(FG)


